Puisi Cinta Pendek Karya Chairil Anwar

Puisi Cinta Pendek Karya Chairil Anwar

struktur fisik puisi cinta dan benci karya Chairil Anwar​

Daftar Isi

1. struktur fisik puisi cinta dan benci karya Chairil Anwar​


Jawaban:

Tuban Bicara - Usia Chairil Anwar memang tak lama, namun keinginannya untuk hidup seribu tahun lagi sepertinya akan terlaksana melalui karya-karyanya yang abadi sampai sekarang, dan mungkin seribu tahun lagi hingga sepanjang masa.

Pada pukul setengah tiga sore, 28 April 1949, Chairil meninggal di usia muda akibat mengidap sejumlah penyakit. Untuk mengenang karya-karyanya, hari kematiannya diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.

Meski telah lama berpulang, pada Juni 2007 ia masih dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bogor (DKB) Award 2007 untuk kategori seniman sastra yang diterima oleh puterinya, Evawani Elissa Chairil Anwar.

Baca Juga: Puisi Sajak Putih Karya Chairil Anwar

Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan sebagai pelopor Angkatan 45 dan puisi modern Indonesia oleh H.B. Jassin. Karya-karyanya begitu berpengaruh pada berkembangnya puisi kontemporer di Indonesia.

Inilah puisi karya Chairil Anwar yang bisa kamu baca dalam kondisi apa pun, atau bisa belajar menulis puisi dengan baik.

Puisi Cinta dan Benci

Aku tidak pernah mengerti

Banyak orang menghembuskan cinta dan benci

Dalam satu napas

Baca Juga: Puisi Selamat Tinggal Karya Chairil Anwar

Tapi sekarang aku tahu

Bahwa cinta dan benci adalah saudara

Yang membodohi kita, memisahkan kita

Sekarang aku tahu bahwa

Cinta harus siap merasakan sakit

Cinta harus siap untuk kehilangan

Cinta harus siap untuk terluka

Cinta harus siap untuk membenci

Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh mengizinkan kita

Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan

Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta

Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta

Cinta tidak berasal dari hati

Tapi cinta berasal dari jiwa

Dari zat dasar manusia

Ya, aku senang telah mencintai

Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup

Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku

Penjelasan:


2. Analisis Puisi Karya Chairil Anwar Cintaku Jauh Dipulau?


Ai dah emang gitu ada

3. Suasana puisi cintaku jauh dipulau karya chairil anwar


Latar suasana puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar adalah RINDU.

Pembahasan

Suasana merupakan salah satu unsur intrinsik yang dapat kita temukan dalam sebuah puisi. Adapun unsur intrinsik merupakan unsur yang berasal dari dalam karya sastra. Unsur intrinsik mencakup tema, latar, tokoh, penokohan, amanat, sudut pandang, alur, dan gaya bahasa. Unsur latar sendiri dapat dibedakan menjadi tiga yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.

Latar tempat menerangkan tempat terjadinya peristiwa dalam karya. Latar waktu menerangkan waktu terjadinya peristiwa dalam karya, sementara latar suasana menerangkan atmosfer yang terbangun dalam sebuah karya sastra.

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan suasana dari puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar. Sebagai rujukan, berikut kakak sajikan teks yang dimaksud oleh soal.

CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau,

gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,

di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.

angin membantu, laut terang, tapi terasa

aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,

di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta, sambil berkata:

"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama 'kan merapuh!

Mengapa Ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,

kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.  

Karya: Chairil Anwar

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang latar suasana:

https://brainly.co.id/tugas/3571325

Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 1 - Sastra

Kode kategori: 8.1.1

Kata kucni: suasana, puisi, latar, unsur intrinsik, cintaku jauh di pulau, chairil anwar


4. apa makna dari puisi AKU karya Chairil Anwar?


Si Binatang Jalang”, julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, beliau adalah penyair terkemuka di Indonesia. Diperkirakan beliau telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin beliau dinobatkan sebagai pelopor angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan, penulis pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak dilihat dari latar belakang kehidupannya beliau lahir dari keluarga yang berada, bahkan beliau diperlakukan manja karena beliau adalah anak tunggal, namun beliau masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun. Akan tetapi kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. kedua orang tuanya berpisah kemudian beliau tinggal bersama ibunya di Batavia (yang sekarang menjadi jakarta) dan beliau mulai berkenalan dengan dunia sastra sekitar tahun 1940.

Dari banyaknya karya yang telah diciptakan oleh Chairil Anwar penulis ingin memaknai salah satu dari karya-karya beliau yang berjudul “Aku”. Menurut penulis makna yang terkandung dalam puisi Aku sangat menarik dan indah.

“Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau”

Seperti pada bait pertama yang memiliki makna bahwa beliau ingin membuang semua kekhawatirannya akan kematian. Dan juga tidak peduli terhadap siapa pun yang merayunya, bahkan tidak juga kekasihnya sendiri.

“Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulan yang terbuang”

Bait kedua memiliki makna bahwa beliau memberikan pesan kepada orang-orang terdekatnya supaya melepaskannya, jika saatnya untuk menghadap sang khalik telah tiba. Bahkan beliau menyebut dirinya sebagai binatang jalang, sebagai simbol kehinaan dirinya.

“Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang”

Bait ketiga terdapat makna bahwa beliau telah berterus terang tentang apa yang telah di deritanya, akan tetapi beliau tetap mencoba untuk menanggungnya sendiri. Karena jika saatnya tiba rasa sakit yang di derita nya akan hilang.

“Luka dan bisa ku bawa berlari

Hingga hilang pedih perih”

Di bait terakhir beliau mengatakan bahwa beliau ingin hidup seribu tahun lagi. Artinya beliau ingin semua karyanya hidup selamanya walau pun kini beliau tlah tiada.

“Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi”

Jadi pada intinya puisi aku mengandung makna pengekspresian seorang pemuda yang kental sekali dengan emosionalnya menyatakan tegas dan lantang bahwa beliau ingin sekali hidup lebih lama lagi.


5. puisi fabel karya Chairil Anwar ???


tuhanku 
dalam termangu
aku masih menyebut namamu
biar susah sungguh
mengingat kau penuh seluruh
cayamu panas suci
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
                                                                   
                                   tuhanku
                                   aku hilang bentuk
                                    Remuk 
                                   tuhanku aku mengembara di negara asing


                        Tuhanku
                         di pintumu aku mengetuk
                         aku tida bisa berpaing
                                    



6. Majas apa saja yang ada dalam puisi AKU karya chairil anwar?


1. majas hiperbola pada kalimat “Aku tetap meradang menerjang”.
2. majas metafora pada kalimat “Aku ini binatang jalang”.

7. makna konotasi puisi cintaku jauh di pulau karya chairil anwar


Maknanya ialah tidaklah dengan tiba2 melainkan dengan proses yang panjang.

8. jenis puisi apakah aku karya chairil anwar​


Jawaban:

luka dan bisa kubawa berlari.lari


9. ulasan puisi aku karya chairil anwar


AKU
Kalau sampai waktuku 
'Ku mau tak seorang kan merayu 
Tidak juga kau 

Tak perlu sedu sedan itu 

Aku ini binatang jalang 
Dari kumpulannya terbuang 

Biar peluru menembus kulitku 
Aku tetap meradang menerjang 

Luka dan bisa kubawa berlari 
Berlari 
Hingga hilang pedih peri 

Dan aku akan lebih tidak perduli 

Aku mau hidup seribu tahun lagi

10. apa yang dibahas dalam puisi "aku" karya chairil anwar ?


Yang dibahas dalam puisi "AKU" karya Chairil Anwar adalah tentang kegigihan hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. (Mencari tujuan hidup)

11. sebutkan puisi karya dari chairil anwar


kalau hanya judulnya
1.PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
2.MALAM
3.PRAJURIT JAGA MALAM
4.KRAWANG-BEKASI
5.DIPONEGORO
6.KENANGAN
7.PERHITUNGAN
8.KESABARAN
9.LAGU BIASA
10.PENERIMAAN
11.TAMAN
12.HUKUM
13.SEMANGAT
14.PELARIAN
15.SENDIRI
16.SAJAK PUTIH
17.DOA
18.1943
19.ISA
20.JANGAN KITA DI SINI BERHENTI

12. tema puisi Aku karya chairil anwar


menggambarkan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan

13. Puisi aku karya chairil anwar dan parafrasenya


Aku
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

parafrasenya :

Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.

Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang. Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.kelas : VI SD
mapel : B indonesia
kategori : parafrase puisi
kata kunci : puisi , AKU, chairil anwar , parafrase

Pembahasan :

chairil anwar adalah penyair terkemuka indonesia , lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun.

salah satu karya chairil anwar yang terkenal adalah AKU

puisi AKU karya chairil anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa).

parafrase dari puisi AKU 

Jika nanti waktu ku telah tiba dihadapan ku, jika waktu itu benar" hendak menyapaku, jika waktu itu benar" ingin membawa ku pergi, aku tidak siapapun menghadang dan mempengaruhiku apapun bentuknya siapapun orangnya tidak satupun orang yang akan kudengarkan jika dia memintaku melakukan sesuatu hal apapun itu . Aku juga tidak perlu semua rasa iba dan tangis itu jika aku telah tiada disini karena itu tidak akan membuat ku menjadi lebih baik, aku ini hanya seseorang yang sangat hina dan tidak ada harganya aku hanyalah seorang yang tidak berdaya yang hanya tercampakkan dari masyarakat disekitar ku. Aku ini sampah dalam lingkungan ku, aku ini hanyalah se onggok daging yang terbuang dari kelompoknya, seonggok daging yang anjingpun belum tentu ingin memakannya. Aku ini binatang yang sangat jalang dihadapan malaikat yang ada disekitarku .

Biar raga ini sakit berdarah karena semua cercaan yang datang padaku , baik itu berupa makian, hinaan yang bagaikan peluru menusuk kulit ku hingga berdarah dan terkelupas , aku tidak akan pernah menyerah begitu saja, aku tidak akan pernah takut akan hal itu, aku tidak akan pernah menangis karena hal itu.

Semua yang kurasa akan membuatku terus semangat tanpa berputus asa walaupun tidak ada yang menjadi penyemangat hidup ku untuk tetap maju , aku akan terus berkoar dan menerjang dengan semua derita dengan segenap kemampuanku.

Semua rasa sakit yang kurasakan akan kubawa berlari tanpa ragu sedikitpun tanpa merasakan perih walaupun darah itu mengalir dari tubuh ku. Walau rasa malu itu membanjiri darah ku , walau rasa takut ini membuat jantung ku berdetak kencang aku akan tetap tenang dan maju perlahan hingga hilang semua luka yang ada, hingga hilang semua malu yang ada, hingga hilang semua hina yang ada pada diriku.

Jika sudah hilang semua penderitaan dan beban itu aku tidak akan peduli lagi semua kenangan yang ada pada saat itu, baik itu luka yang teramat dalam maupun hinaan yang begitu memalukan hidupku.

Yang aku fikirkan sekarang keinginan ku untuk hidup selamanya dalam keadaan apapun itu , dalam hal apapun itu, dalam sakit apapun itu aku sangat ingin hidup selamanya disini apapun yang terjadi , aku tidak akan peudli apapun pendapat orang lain tetntang diriku , biar aku begitu egois untuk hal semacam ini tapi sungguh aku teramat ingin dan berharap bisa hidup selamanya dihati dan fikiran bangsa ku Indonesia dan aku ingin semua orang mengenal dan mengenang semua karya ku sampai kapanpun itu, sampai akhir masa nanti itu adalah harapanku yang paling terbesar dalam hidup ini. Walaupun nanti aku telah tiada

14. majas puisi aku karya chairil anwar


Jawaban:

1. majas hiperbola pada kalimat "Aku tetap meradang menerjang".

2. majas metafora pada kalimat "Aku ini binatang jalang".


15. apa isi puisi yang berjudulkan do'a karya Chairil Anwar!apa isi puisi yang berjudulkan aku karya Chairil anwar!​


Jawaban:

kita harus mendekatkan diri kita Kepada Tuhan dalam keadaan apapun


16. tafsirkan puisi karya chairil anwar​


Jawaban:

di masjid

kuseru saja dia

sehingga datang juga

kami pun bermuka- muka

seterusnya ia bernyala - nyala dalam dada

segala daya memadamkannya

bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda

ini ruang

gelanggang kami berperang

binasa-membinasakan

satu menista lain gila

20 mei 1943

semoga membantu


17. Apa amanat dari puisi sendiri karya chairil anwar?


Jawaban:

Puisi Sendiri menggambarkan kondisi seseorang yang kesepian di tengah-tengah kesedihannya. Seseorang yang merindukan sosok ibu, yang karena kesalahannya sendiri dia harus merasakan itu. Kini, seseorang tersebut hanya bisa membenci dirinya sendiri dan sangat kesepian tanpa kehadiran ibu.

Penjelasan:

maaf klo salah


18. Tanda-tanda jeda pada puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar?


"Cintaku Jauh di Pulau" merupakan salah satu puisi karya Chairil Anwar. Sebagaimana puisi pada umumnya, puisi "Cintaku Jauh di Pulau" akan menjadi sangat menarik untuk didengar jika kita membawakannya dengan intonasi dan jeda yang tepat. 

Ada beberapa tanda jeda yang dapat kita gunakan dalam menentukan irama suatu puisi, yaitu:
/ : tanda ini menandakan kita untuk berhenti 1 ketukan dan berfungsi menyatakan satuan makna frasa
// : jika ada tanda ini, maka kita harus berhenti 2 ketukan atau 2 kali lebih lama dari tanda /. Tanda ini berfungsi menyatakan satuan makna kalimat
/// : tanda ini menyuruh kita untuk berhenti 3 ketukan atau 3 kali lebih lama dari tanda / atau 1,5 kali lebih lama dari tanda //. Tanda ini menyatakan satuan makna paragraf. 

Berdasarkan informasi ini, kita bisa menerapkan tanda jeda yang sesuai pada puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar.

Cintaku jauh di pulau,//
gadis manis,/ sekarang iseng sendiri//
Perahu melancar,/ bulan memancar,/
di leher/ kukalungkan ole-ole buat si pacar.//

angin membantu,/ laut terang,/
tapi terasa/aku tidak 'kan sampai padanya.///
Di air yang tenang//, di angin mendayu,//
di perasaan penghabisan/ segala melaju//

Ajal bertakhta,/ sambil berkata://
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"//
Amboi!// Jalan sudah bertahun ku tempuh!//
Perahu yang bersama 'kan merapuh!/

Mengapa Ajal memanggil dulu/
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!//
Manisku jauh di pulau,/
kalau 'ku mati,/ dia mati iseng sendiri.///


Contoh lain yang bisa kamu pelajari tentang tanda jeda , dapat kamu temukan pada halaman berikut:brainly.co.id/tugas/8526337

Simpulan:Dengan bantuan tanda jeda, kita bisa memberikan penekanan makna dalam puisi, bahkan menyampaikan makna serta emosi dari suatu puisi yang kita deklamasikan kepada pembaca.

Kelas: XIMata pelajaran: Bahasa IndonesiaKategori: Makna yang Terdapat dalam Puisi dan Kata Bermakna LambangKata kunci: tanda jeda, intonasi, puisi, chairil anwar, cintaku jauh di pulau

19. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? imaji dalam puisi AKU karya CHAIRIL ANWAR ? ? ?​


Jawaban:

yaitu Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. hal ini tercermin dalam bait yang pertama yaitu : kalau samapai waktu ku 'Ku tak mau seorang kan merayu'

memiliki hati yang berani dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. ini disimpulkan pada bait yang ketiga.

Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu

Penjelasan:

semoga membantu jadikan jawaban yang terbaik yah teman


20. Siapakah "aku" dalam puisi "aku" karya chairil anwar


org yg bersemangat dalam perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Chairil Anwar sendiri looo

21. makna konotasi puisi cintaku jauh di pulau karya chairil anwar


Kekasih tokoh berada di tempat yang jauh.

22. ada berapa baris di puisi aku karya chairil anwar


ada 13 baris pada puisi Aku13 kata guru bhs,indonesia gue

23. 8. Penulisan tanda petik (") yang tepat terdapat pada kalimat .... a. Puisi Aku adalah karya "Chairil Anwar". b. Puisi "Aku" adalah karya "Chairil Anwar". c. Puisi "Aku" adalah karya Chairil Anwar. d. "Puisi Aku" adalah karya Chairil Anwar.​


Jawaban:

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulisan tanda petik yang tepat terdapat pada kalimat "Puisi 'Aku'adalah karya Chairil Anwar." Penulisan tanda petik pada kalimat tersebut hanya terdapat pada judul sehingga jenis karya maupun penulisnya tidak membutuhkan tanda petik.


24. Majas apa saja yang ada di dalam puisi AKU karya chairil anwar


hiperbola

smoga membantu
maaf kalo salah

25. Yang mana saja yang harus di beri tanda jeda (/) dalam puisi cintaku jauh dipulau karya chairil anwar


"Cintaku Jauh di Pulau" merupakan salah satu puisi karya Chairil Anwar. Sebagaimana puisi pada umumnya, puisi "Cintaku Jauh di Pulau" akan menjadi sangat menarik untuk didengar jika kita membawakannya dengan intonasi dan jeda yang tepat.

Ada beberapa tanda jeda yang dapat kita gunakan dalam menentukan irama suatu puisi, yaitu:
/ : tanda ini menandakan kita untuk berhenti 1 ketukan dan berfungsi menyatakan satuan makna frasa
// : jika ada tanda ini, maka kita harus berhenti 2 ketukan atau 2 kali lebih lama dari tanda /. Tanda ini berfungsi menyatakan satuan makna kalimat
// : tanda ini menyuruh kita untuk berhenti 3 ketukan atau 3 kali lebih lama dari tanda / atau 1,5 kali lebih lama dari tanda //. Tanda ini menyatakan satuan makna paragraf.

Berdasarkan informasi ini, kita bisa menerapkan tanda jeda yang sesuai pada puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar.


Cintaku jauh di pulau,//
gadis manis,/ sekarang iseng sendiri//

Perahu melancar,/ bulan memancar,/
di leher/ kukalungkan ole-ole buat si pacar.//
angin membantu,/ laut terang,/ tapi terasa/
aku tidak 'kan sampai padanya.///

Di air yang tenang//, di angin mendayu,//
di perasaan penghabisan/ segala melaju//
Ajal bertakhta,/ sambil berkata://
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"//

Amboi!// Jalan sudah bertahun ku tempuh!//
Perahu yang bersama 'kan merapuh!/
Mengapa Ajal memanggil dulu/
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!//

Manisku jauh di pulau,/
kalau 'ku mati,/ dia mati iseng sendiri.///



Contoh lain yang bisa kamu pelajari tentang tanda jeda , dapat kamu temukan pada halaman berikut:
https://brainly.co.id/tugas/8526337


Simpulan:
Dengan bantuan tanda jeda, kita bisa memberikan penekanan makna dalam puisi, bahkan menyampaikan makna serta emosi dari suatu puisi yang kita deklamasikan kepada pembaca.


Kelas: XI
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Makna yang Terdapat dalam Puisi dan Kata Bermakna Lambang
Kata kunci: tanda jeda, intonasi, puisi, chairil anwar, cintaku jauh di pulau

26. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi Diponegoro karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Derai - Derai Cemara karya Chairil Anwar? 3. Apa kesan kamu terhadap puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar?​


Jawaban:

Sangat Bagus dan Keren Bisa membuat saya ingin mendengarkan lagi


27. tema puisi aku karya chairil anwar


kegigihan dalam perjuangan

28. Puisi DOA Karya Chairil Anwar Terdiri dari ​


Penjelasan:

Open in app

Get started

Badrul Arifin

Badrul Arifin

Follow

Apr 29, 2019

·

1 min read

Save

DOA

karya Chairil Anwar

Mata Tajam Sang Binatang Jalang

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

Cahaya Mu panas suci

Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintu Mu aku bisa mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

semoga membantu

[semangat belajar


29. Arti dari puisi " Aku " karya Chairil Anwar


Jadi pada intinya puisi aku mengandung makna pengekspresian seorang pemuda yang kental sekali dengan emosionalnya menyatakan tegas dan lantang bahwa beliau ingin sekali hidup lebih lama lagi

30. menganalisis puisi aku karya chairil anwar


Bait Pertama

Kalau sampai waktuku

'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau


Pada bait ini tertulis keyakinan pengarang yang sangat bulat terhadap apa yang diyakininya, sehingga tak bisa dirayu siapapun. kata "kau"menggambarkan seorang yang dekat atau bisa menjadi siapa saja. Bahkan merayupun tidak diinginkan oleh pengarang


· Bait Kedua


Tak perlu sedu sedan itu

Dalam bait ini sebenarnya penulis bukan bermaksud menghibur siapapun yang merayunya, tapi hal ini bermaksud bahwa penulis tidak akan goyah meskipun dirayu dengan cara apapun.

· Bait Ketiga


Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang


Penulis mengakui bahwa dirinya bukanlah sesuatu yang penting, maka ia tidak perlu dibujuk atau dirayuoleh siapapun.


· Bait Keempat dan Kelima


Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Disini, penulis menggambaarkan bahwa keyakinan dan tekadnya sangat bulat. Meski beribu rintangan dan halangan menghadang, tapi penulis tetap memegang teguh keyakinannya.

· Bait Keenam dan Ketujuh

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Pada kalimat ini, peulis menekankan bahwa dirinya tidak peduli dengan semua rintangan yang dihadapinya.


- Tema

Tema puisi ini adalah perjuangan.Seperti pada kalimat di bawah ini :

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

31. Puisi "Aku" karya chairil anwar


Hai Salam Kenal ^_^

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 8
Kode Kategori : 6.7.8
Kata Kunci : Puisi

Puisi "Aku"

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Semoga bisa membantu >.<

Soal lain dapat dilihat di
http : //brainly.co.id/tugas/182738

back to school campaign Puisi Aku
Karya : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Semoga Membantu...

32. Not untuk puisi cintaku jauh di pulau karya chairil anwar


Cintaku Jauh Di Pulau

Pengarang: Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

Untuk lagunya bisa cari di youtube.

33. puisi singkat karya chairil anwar


AKU BERKACA

Ini muka penuh luka
Siapa punya?

Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?

Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah..!!!

Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!!

DOA
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

wkwk cari di gugel gih, banyak wkwk

34. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi AKU karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Di mesjid karya Chairil Anwar? ​


Jawaban:

Sangat menarik puisi yang anda buat


35. Tulislah puisi karya Chairil Anwar yang mana saja!​


Penjelasan:

Akul

Karya: Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


36. puisi doa karya chairil anwar


Puisi Chairil Anwar DOA Kepada Pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namaMu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tak bisa berpaling Karya (Chairil Anwar)DOA

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk
Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

13 November 1943

- See more at: http://orb.web.id/puisi-doa.html#sthash.pBE2Yd5F.dpuf

37. puisi "aku" karya chairil Anwar bertemakan


semangat kegigihan dalam perjuangan

38. Persajakan puisi "AKU" karya chairil anwar


Kalau sampai waktuku

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayu

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kau

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan itu

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalang

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlari

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlari

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduli

Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi!

Jawaban:

Analisis Puisi Aku Karya Cahiril Anwar

AKU

Kalau sampai waktuku  

'Ku mau tak seorang kan merayu  

Tidak juga kau  

Tak perlu sedu sedan itu  

Aku ini binatang jalang  

Dari kumpulannya terbuang  

Biar peluru menembus kulitku  

Aku tetap meradang menerjang  

Luka dan bisa kubawa berlari  

Berlari  

Hingga hilang pedih peri  

Dan aku akan lebih tidak perduli  

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Chairil Anwar

Maret 1943

A. MAKNA PUISI ‘AKU’

Dengan membaca dan memahami makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :  

Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”

Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.

Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu

Pada kutipan (2) inilah watak Charil sangat tampak mewarnai sajaknya. Ia tahu bahwa dengan menuliskan puisi Aku ini akan memunculkan banyak protes dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan penyair. Memang dasar sifat Chairil, ia tak menanggapi pembicaraan orang tentang karyanya ini, karena memang inilah yang dicarinya selama ini. Bahkan ketidakpeduliannya itu lebih dipertegas pada lirik selanjutnya pada kutipan (3).

Tidak juga kau

Kau yang dimaksud dalam kutipan (3) adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk.  

Berbicara tentang baik dan buruk, bait selanjutnya akan berbicara tentang nilai baik atau buruk dan masih tentang ketidakpedulian Chairil atas keduanya.

Tidak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

   Zaini, salah seorang Sahabat Chairil pernah bercerita, bahwa ia pernah mencuri baju Chairil dan menjualnnya. Ketika Chairil mengetahui perbuatan sahabatnya itu, Chairil hanya berkata, “Mengapa aku begitu bodoh sampai bisa tertipu oleh kau”. Ini menunjukkan suatu sikap hidup Chairil yang tidak mempersoalkan baik-buruknya suatu perbuatan, baik itu dari segi ketetetapan masyarakat, maupun agama. Menurut Chairil, yang perlu diperhatikan justru lemah atau kuatnya orang.

   Dalam kutipan (4), ia menggunakan kata ‘binatang jalang’, karena ia ingin menggambar seolah seperti binatang yang hidup dengan bebas, sekenaknya sendiri, tanpa sedikitpun ada yang mengatur. Lebih tepatnya adalah binatang liar. Karena itulah ia ‘dari kumpulannya terbuang’. Dalam suatu kelompok pasti ada sebuah ikatan, ia ‘dari kumpulannya terbuang’ karena tidak ingin mengikut ikatan dan aturan dalam kumpulannya.

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang  

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Peluru tak akan pernah lepas dari pelatuknya, yaitu pistol. Sebuah pistol seringkali digunakan untuk melukai sesuatu. Pada kutipan (5), bait tersebut tergambar bahwa Chairil sedang ‘diserang’ dengan adanya ‘peluru menembus kulit’, tetapi ia tidak mempedulikan peluru yang merobek kulitnya itu, ia berkata “Biar”. Meskipun dalam keadan diserang dan terluka, Chairil masih memberontak, ia ‘tetap meradang menerjang’ seperti binatang liar yang sedang diburu. Selain itu, lirik ini juga menunjukkan sikap Chairil yang tak mau mengalah.


39. puisi aku karya chairil anwar


aku, aku adalah aku, berdiri seperti paku, dan seterusnya...Berdiri seperti paku dan Aku,aku adalah aku.

40. Contoh puisi karya chairil anwar apa?


(AKU) salh satu puisi chairil anwarAku , Maju , Karawang bekasi.

Video Terkait

Kategori b_indonesia